Citigroup: Stablecoin Kian Penting dalam Ekosistem Kripto dan Keuangan Tradisional
Bank Investasi Global, Citigroup menyatakan bahwa stablecoin memainkan peran yang semakin penting, tidak hanya dalam pasar kripto tetapi juga dalam sistem keuangan tradisional.
Citi, dalam laporan terbarunya, mencatat bahwa pertumbuhan penggunaan stablecoin telah mendorong permintaan terhadap surat utang pemerintah jangka pendek dari Amerika Serikat (AS). Namun, potensi dampak bersihnya bisa dibatasi oleh pengalihan dana dari reksa dana pasar uang.
Baca Juga: Citi Prediksi Ekonomi RI 2025 Melambat ke 4,7 Persen, Ini Sebabnya!
“Seiring penggunaan stablecoin meningkat, permintaan mereka terhadap surat utang AS jangka pendek juga tumbuh. Meskipun substitusi dari dana pasar uang mungkin membatasi efek bersihnya,” tulis Citi, dilansir Sabtu (31/5).
Bank tersebut juga mengungkapkan bahwa dukungan regulasi dapat memperkuat tren ini, karena berpotensi mewajibkan stablecoin disokong oleh aset-aset berisiko rendah seperti utang negara jangka pendek.
Citi menambahkan bahwa dominasi dolar dalam penerbitan stablecoin mencerminkan status mata uang tersebut sebagai cadangan devisa global, bukan faktor yang mendorong dominasi itu sendiri.
“Stablecoin berbasis dolar tetap dominan, didorong oleh peran sentral mereka dalam perdagangan kripto dan pembayaran berbasis blockchain,” ungkap Citi.
Adapun PayPal hingga Visa juga menjadi sorotan dari Citi. Perusahaan menyoroti bagaimana institusi keuangan mulai menguji berbagai kasus penggunaan stablecoin. Citi memperkirakan potensi pasar stablecoin bisa mencapai antara US$1,6 triliun hingga US$3,7 triliun pada tahun 2030.
Namun, Citi juga mencatat bahwa pertumbuhan stablecoin dapat dibatasi oleh kendala regulasi, seperti pembatasan imbal hasil (yield restrictions).
Baca Juga: Miliarder Tim Draper Sebut Bitcoin Lebih Unggul Daripada Stablecoin, Ini Alasannya
Selain itu, tren penerbitan stablecoin dinilai dapat menjadi indikator penting dalam memahami perubahan tatanan moneter global di masa depan.
(责任编辑:百科)
- ·Cerita Rumah BUMN Jakarta Jembatani UMKM 'Sambal Kawani' hingga Menembus Pasar Internasional
- ·Pagi ini, Sidang Perdana Ahok di PN Jakpus
- ·AC Pesawat Rusak, Penumpang 2 Jam Tersiksa seperti di Sauna
- ·Sandiaga Beri Pelatihan Peningkatan Usaha 100 UKM
- ·Syarat Daftar Pengajar Praktik Guru Penggerak 2025, Lengkap dengan Jadwalnya!
- ·Bawaslu Ingatkan Pengawas Pemilu di Pidie Jaya untuk Waspadai Politik Uang dan Suap
- ·Kembali Datangi MA, Aliansi Karyawan Polo Ralph Lauren Masih Terus Menuntut Penggantian Hakim
- ·Merasa Menjadi Korban Mafia Tanah, Eks Guru Besar IPB Minta Menteri AHY Bantu Audiensi
- ·Lebih Baik Mandi Malam atau Pagi Hari?
- ·Terlibat Kecelakaan di Tol Batang, KNKT: PO Rosalia Indah Salahi Aturan
- ·Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Diperiksa KPK Terkait Kasus TPPU
- ·AC Pesawat Rusak, Penumpang 2 Jam Tersiksa seperti di Sauna
- ·Pakar Hukum Nilai Masyarakat Perlu Kawal Kasus Penistaan Agama
- ·Sandiaga Ungkap Wisata di IKN Selain Gua Tapak Raja & Hutan Mangrove
- ·Usaha Klaster Jeruk Ini Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI
- ·Pakar Hukum Nilai Masyarakat Perlu Kawal Kasus Penistaan Agama
- ·7 Terpidana Kasus Vina Akui Tak Tahu Tanda Tangan Dipakai untuk Pernyataan Bersalah
- ·Habib Rizieq Minta Jokowi Tegakan Hukum Al Quran
- ·Dengar Keluhan Sopir Jadi Korban Pemalakan Preman, Jokowi Langsung Telepon Kapolri
- ·Pencabutan Izin Usaha oleh OJK Dibatalkan PTUN, PT Asuransi Jiwa Kresna Beroperasi Lagi