Interpelasi terhadap Anies Berbuntut Panjang, Nama Harun Masiku dan Juliari Diseret
Interpelasi Formula E yang digagas fraksi PDI Perjuangan dan PSI DPRD DKI Jakarta berbuntut panjang, upaya penjegalan gelaran balap mobil listrik yang menjadi program prioritas Gubernur Anies Baswedan itu menaui pro dan kontra.
Belum lama, ini sejumlah karangan bunga berisi dukungan kepada kedua fraksi itu memenuhi halaman gedung DPRD DKI Jakarta, di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Kelompok masyarakat yang mengirim karangan bunga itu masih misterius, intinya mereka mendukung PDI Perjuangan dan PSI menyelamatkan uang rakyat, sebab gelaran itu memakai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI.
Selang sehari, puluhan karangan bunga kembali memenuhi kawasan gedung DPRD DKI Jakarta, pengirimnya juga sama-sama misterius, namun kelompok pemgirim karangan bungan itu mengklaim diri berasal dari masyarakat pencinta Harun Masiku dan Juliari P Batubara. Dua kader PDIP yang terjerat kasus korupsi.
Baca Juga: Ditelanjangi Pakar, Ternyata Oh Ternyata PDIP dan PSI Nggak Rela, Pantas Mas Anies Digituin Terus
Menanggapi karangan bunga dari pencintaHarun Masiku dan Juliari P Batubara itu, Pendiri lembaga survei KedaiKopi sekaligus pengamat politik Hendri Satrio langusung memberi sentilan pedas kepada PDIP.
“Padahal ada beberapa kadernya yang terjerat kasus korupsi, namun seakan PDIP lupa akan hal tersebut, dan tidak melakukan pembenahan internal secara masif,” ujar Hendri Satrio dikutipSelasa (7/9/2021).
Hendri Satrio lantas heran dengan langkah yang diambil oleh PDIP. Sebab, pihaknya tidak memperbaiki organ dalamnya tapi justru berpaling ke kasus lain.
“Mereka malah fokus terhadap untuk mengurusi perkara lain seperti meminta interpelasi terkait rencana Formula E. Saya rasa ucapan bunga yang mengatasnamakan kader-kader PDIP yang terjerat kasus korupsi merupakan bentuk sentilan,” ujar Hendri Satrio.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:综合)
- Kemantapan Jalan Nasional untuk Libur Nataru 2023/2024 Telah Capai 96 Persen
- 3 Sanksi Rekomendasi Komnas HAM Terhadap Polisi Terlibat Obstruction of Justice Kasus Brigadir J
- PNM Salurkan 10 Ton Pakaian Favorit Karyawan dan 60 Kg Jins Lewat Aksi Decluttering
- Polda Metro Jaya Ringkus 296 Penjudi Selama 4 Hari Operasi Kamtibmas
- Tim Hukum AMIN Sesalkan Penahanan Indra Charismiadji: Kasus Lama dan Tidak Bernilai Fantastis
- Modus Jadi Pemulung, Maling Gasak Motor di Cakung
- 3 Jenis Makanan yang Harus Dihindari untuk Menjaga Kesehatan Tulang
- 5 Ikan yang Mengandung Vitamin D, Bagus untuk Tulang dan Gigi
- KPU Kota Depok Akui Salah Masukkan Data, Siapa yang Dirugikan?
- Diduga Depresi, Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta saat Tiduran di Rel Green Garden Jakbar
- PNM Salurkan 10 Ton Pakaian Favorit Karyawan dan 60 Kg Jins Lewat Aksi Decluttering
- PBNU: Living Law Tidak Sebatas Terkait Hukum Adat, Tapi Kebiasaan Keagamaan
- Sudah Dipenjara 15 Tahun, Aset Setnov Masih 'Diintai' KPK
- Viral Sopir Taksi Diduga Kena 'Angin Duduk', Kenali Gejalanya
- Anies Bantah Dugaan Ketua DPR DKI
- Ketum PPP Suharso Monoarfa Dilaporkan ke Bareskrim Soal 'Amplop Kiai'
- Ketum PPP Suharso Monoarfa Dilaporkan ke Bareskrim Soal 'Amplop Kiai'
- Pemprov DKI Carikan Rusun Guna Relokasi Warga Simprug Terdampak Kebakaran
- Reklamasi Program Pemerintah ataukah Swasta?
- Pantau Demo Tolak Kenaikan BBM di Jakarta, Kapolda Metro Jaya: Situasi Kondusif