Investasi Energi Terbarukan di Indonesia Jadi Sorotan, Ini Pesan Ketum Kadin
JAKARTA,quickq加速器官网地址 DISWAY.ID --Di tengah-tengah agenda kunjungannya ke Amerika Serikat (AS), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) masih terus menyampaikan sejumlah pesan-pesan peluang investasi serta kolaborasi antara kedua negara melalui sejumlah forum dan program wawancara televisi di AS.
Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, banyak pihak yang ingin mengetahui posisi Indonesia selaku negara produsen batu bara dan migas, di tengah tren global yang mulai meninggalkan Paris Agreement.
“Banyak pihak ingin mengetahui bagaimana Indonesia memposisikan diri di tengah tren global yang mulai meninggalkan Paris Agreement, sementara kita masih menjadi produsen batu bara dan migas,” tutur Anindya kepada Disway, pada Sabtu 3 Mei 2025.
BACA JUGA:MUI Tegaskan Vasektomi Haram, Kecuali dengan 5 Syarat Ini
BACA JUGA:Program MBG Rawan Dikorupsi, Prabowo Minta Jajaran BGN hingga SPPI Jangan Lengah
Terkait pertanyaan mengenai keseriusan Indonesia dan para pelaku usaha di dalamnya pada transisi energi bersih dan terbarukan sendiri, Anindya menekankan bahwa sejatinya Indonesia juga memiliki kekayaan dengan sumber daya alam berupa minyak dan gas.
Hal ini, menurutnya, juga sudah termasuk pula kekayaan sumber daya mineral seperti nikel, bauksit, tembaga dan timah, serta mineral tanah jarang juga dimiliki Indonesia.
Namun, dirinya juga menekankan bahwa Indonesia adalah negara yang serius dalam transisi energi, yang penerapannya tetap mengedepankan keseimbangan kepentingan nasional dan keberlanjutan sosial.
“Karena transisi yang paling baik adalah transisi yang adjust,” ucapnya.
Selain itu, Anindya juga turut menyampaikan harapannya bahwa perekonomian nasional tetap bisa terus bertumbuh secara berkesinambungan, tanpa harus meninggalkan visi awal untuk melakukan transisi energi.
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Gizi, Kadin Jalin Kerjasama dengan Industri Susu AS
BACA JUGA:Partai Golkar Beri Isyarat Dukung Dua Periode Pemerintahan Prabowo Subianto
“Indonesia dengan (kelengkapan) teknologi, menjadi sangat prospektif karena begitu banyak teknologi dari geothermal, atau (pemanfaatan energi) matahari sampai kepada angin, menjadi sangat sangat accessible,” ujarnya.
Terkait energi baru dan terbarukan sendiri, Anindya juga mengutip rencana pemerintah yang pernah disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo, pada beberapa waktu lalu.
- 1
- 2
- »